Laman

Friday, April 15, 2011

Wabah Ulat Bulu dan Solusinya


Sekarang sedang ada wabah ulat bulu di Klaten dan kami tim faktailmiah.com turut bersimpati atas wabah ini. Berikut sejumlah pemikiran mengenai kemungkinan penyebab dan cara mengatasinya yang ditarik tim fakil dari berbagai prinsip biologi.



Secara ekologi, sebuah populasi dapat meledak karena lenyapnya predator. Predator ulat adalah kelelawar, tokek, atau burung kecil. Berkurangnya mereka menyebabkan bebasnya kupu-kupu dan sang ulat berkembang bebas. Mungkin di daerah terjadinya wabah, para predator lenyap, mungkin di buru untuk dijadikan makanan (kelelawar) atau sebagai komoditi (tokek) atau semata untuk hiasan di rumah (burung).

Solusi : Perkenalkan para predator ke lingkungan

Di sisi lain, populasi dapat menurun jika sumberdaya yang ada lenyap. Sumberdaya bagi ulat bulu adalah dedaunan. Tentu tidak bijak jika kita harus memusnahkan dedaunan agar ulat bulu mati kelaparan, karena kita juga butuh dedaunan. Tapi kita dapat menggunakan langkah yang lebih horor, mencari konsentrasi telurnya dan langsung membantai mereka.

Solusi : Cari telurnya dan musnahkan

Seleksi alam tidak dapat diabaikan. Pestisida telah mengembangkan kemampuan kekebalan bagi berbagai jenis hama. Daerah lokasi wabah kemungkinan merupakan daerah pertanian yang intensif pestisida. Mungkin pestisida yang digunakan masyarakat sudah tidak lagi mampu menghadapi ulat yang telah mengevolusikan kekebalan alamiah lewat seleksi alam.

Solusi : Kembangkan pestisida yang lebih efektif atau racun yang langsung mematikan secara efektif

Tanaman inang sering memiliki zat racun didalamnya dan ulat bulu mampu memanfaatkan zat ini dan mempertahankannya ke tahap dewasa. Hal ini membuat mereka tidak dapat dimakan oleh burung dan predator lainnya. Kemampuan ini ditunjukkan dengan warna peringatan putih, hitam, merah cerah atau jingga. Kimiawi racun dalam tanaman ini sering berevolusi secara spesifik untuk mencegah mereka dimakan oleh serangga. Serangga pada gilirannya mengembangkan perlawanan atau membuat racun ini menjadi senjata pertahanan hidup mereka sendiri. Balapan senjata ini membawa pada evolusi bersama serangga dan tanaman inangnya.

Solusi : Cari tanaman inangnya dan hancurkan

Tahap awal ulat bulu rentan terhadap parasit selain predator, penyakit dan faktor lingkungan.

Solusi : Cari parasit untuk para ulat

Ketika telah menjadi kupu-kupu, laba-laba dapat menjadi predator. Kupu-kupu juga tertarik pada cahaya terang di waktu malam karena mengiranya siang hari. Menghabisi bentuk dewasa dapat mencegah mereka bertelur lebih banyak lagi.

Solusi : Gunakan lampu terang waktu malam disertai jebakan



Referensi

Ehrlich, P. R.; Raven, P. H. (1964). “Butterflies and plants: a study in coevolution”. Evolution 18 (4): 586–608.

Hind Wings Help Butterflies Make Swift Turns to Evade Predators Newswise, Retrieved on January 8, 2008.

William E. Cooper, Jr. (1998) Conditions favoring anticipatory and reactive displays deflecting predatory attack. Behavioral Ecology

Sumber : www.faktailmiah.com
Related Posts Widget for Blogger

No comments:

Post a Comment

did not find what you were looking for? try "search article"