Salah satu studi klinis dengan disain acak, tersamar-ganda, yang menggunakan nicergoline yang diberikan sampai 12 bulan dan diindikasikan untuk menilai manfaat nicergoline dalam memperbaiki fungsi kognitif pasien dengan demensia menunjukkan bahwa nicergoline mampu memperbaiki fungsi kognitif dari pasien-pasien tersebut. Studi-studi jangka menengah dan jangka panjang penggunaan nicergoline menunjukkan bahwa, nicergoline secara bermakna mampu memperbaiki fungsi kognitif ataupun atau menghambat penurunan fungsi kognitif dibandingkan dengan plasebo yang ditunjukkan dengan hasil Mini-Mental State Examination (MMSE) atau skor Alzheimer's Disease Assessment Scale - Cognitive Subscale (ADAS-cog). Perbaikan dari fungsi kognitif ataupun penghambatan progresifitas dari demensia ini diakui oleh baik peneliti, pasien maupun para perawat pasien. Selain itu, pemberian nicergoline ternyata mampu memperbaiki kewaspadaan dan proses informasi pada taraf neurofisiologis, serta akan mempengaruhi/memperbaiki perilaku pada taraf klinis baik pada demensia tipe degeneratif maupun tipe vaskuler yang ditunjukkan dengan rekaman ERP (Event-related potential) yang pendek dari fase laten P300.
Dari sisi keamanan, nicergoline secara umum ditoleransi dengan baik. Jenis, frekuensi, dan kegawatan dari efek samping secara umum sebanding antara kelompok kontrol dengan plasebo. Tidak ada perubahan yang bermakna dari evaluasi tanda-tanda vital dan laboratorium yang dilaporkan kecuali peningkatan serum asam urat yang bersifat asimptomatik. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa, data-data cukup kuat untuk mendukung hipotesis nicergoline mungkin mempengaruhi secara molekuler yang mendasari proses perbaikan fungsi kognisi secara in-vivo.
Hasil studi-studi klinis juga mengindikasikan bahwa nicergoline secara umum ditoleransi dengan baik, dan efektif untuk memperbaiki fungsi kognitif dan fungsi global pada pasien dengan demensia derajat ringan dan sedang.
Sumber : kalbe.co.id
No comments:
Post a Comment