Prinsip Kromatografi
Pemisahan, yaitu memisahkan gabungan komponen komponen yang terdapat dalam suatu senyawa atau sampel, sehingga menjadi komponen-komponen tunggalnya. pemisahan bisa terjadi karena adanya interaksi polar nonpolar, ionik, dan ukuran partikel antara fasa gerak ,fasa diam, dan komponen itu sendiri. jika beberapa komponen itu lebih kuat interaksinya dengan fasa gerak dan beberapa komponen lainnya lebih tertarik dengan fasa diamnya, maka pemisahan dapat terjadi, dimana komponen-komponen yang lebih kuat interaksinya dengan fasa gerak akan terelusi terlebih dahulu/ lebih cepat. sehingga waktu tambat yang dibutuhkan untuk melewati sestem [waktu retensi] akan lebih cepat disbanding konponen-konponen yang interaksinya lebih kuat dengan fasa diamnya.
Fasa gerak dan fasa diam
Fasa gerak, adalah suatu fasa yang membawa sampel melalui atau melewati system kromatografi. Bisa berupa gas ataupun cairan, Contoh :
- Gas helium,
- Nitrogen,
- Buffer phosphate,
- Metanol,
- Acetonitril,
- Air,
- Asam asam,
- Basa-basa,
- Hexane,dll
Fasa diam, adalah permukaan partikel kecil denga posisi/susunan padat, berpori, materialnya aktif atau pendukung padat yang dilapisi lapisan tipis cairan [partisi]. Contoh :
- C-18[ODS],
- C-8,
- C-4,
- CaCO3, dll
Fasa Normal dan Fasa Terbalik
Fasa normal
Fasa gerak pada fasa normal lebih non-polar jika dibandingkan dengan fasa diamnya, Contoh:
Hexane, petroleum benzene [jika fasa geraknya CaCO3].
Fasa normal ini menghabiskan biaya operasi yang cukup besar jika dibandingkan dengan fasa terbalik.
Fasa terbalik
Fasa gerak pada fasa terbalik lebih polar jika dibandingkan dengan fasa diamnya, Contoh:
Metanol, Acetonitrile, Air [jika fasa geraknya C-18, C-8, C-4, dsb]
Fasa terbalik ini menghabiskan biaya yang relative lebih murah jika dibandingkan dengan fasa normal.
Selengkapnya silahkan download file dibawah ini :
http://www.ziddu.com/download/12878444/BasicTheoryHPLC.ppt.html
No comments:
Post a Comment