Monday, May 2, 2011
Risperidone dan Autisme pada Anak
Obat antipsikotik atipikal, yang menghambat dopamine dan reseptor serotonin di postsynaps, memiliki kelebihan dibanding obat antipsikotik tradisional dalam pengobatan untuk orang dewasa dengan skizophrenia dan mungkin berguna juga pada anak dengan gangguan autisme yang mengalami gangguan perilaku serius. Namun demikian, data mengenai keamanan dan efikasi dari obat-obat antipsikotik atipikal ini pada anak masih terbatas.
Sekelompok peneliti melakukan uji klinik multisenter acak tersamar ganda pada risperidone yang dibandingkan dengan plasebo untuk mengatasi gangguan autisme yang disertai dengan tantrum berat, agresif, atau perilaku mencederai diri pada anak-anak berusia 5 hingga 17 tahun. Hasil primer yang diukur adalah skor pada subskala iritabilitas pada Aberrant Behavior Checklist dan skor pada Clinical Global Impressions – Improvement (CGI-I) pada minggu kedelapan.
Sebanyak 101 anak yang terdiri dari 82 anak laki-laki dan 19 anak perempuan dengan rerata usia 8,8 + 2,7 tahun, secara acak menerima risperidone (49 anak) atau plasebo (52 anak). Pengobatan dengan risperidone yang diberikan selama delapan minggu (kisaran dosis 0,5 hingga 3,5 mg per hari) menghasilkan sebanyak 56,9% penurunan dari skor iritabilitas yang dibandingkan dengan kelompok plasebo sebesar 14,1% (p <0,001). Besarnya respons positif, yang ditentukan dengan setidaknya sebesar 25% penurunan pada skor iritabilitas dan besarnya perbaikan yang besar atau sangat besar pada skala CGI-I, adalah 69% pada kelompok risperidone (34 dari 49 anak memiliki respons positif) dan 12% pada kelompok plasebo (6 dari 52 anak, p <0,001). Terapi risperidone berkaitan dengan rata-rata peningkatan berat badan sebesar 2,7 ¬¬+ 2,9 kg, dibandingkan dengan kelompok plasebo yang hanya sebesar 0,8 + 2,2 kg (p <0,001). Peningkatan nafsu makan, fatigue, mengantuk, pusing dan berliur cenderung muncul pada kelompok risperidone dibandingkan dengan kelompok plasebo (p <0,05 untuk setiap perbandingan). Pada dua per tiga anak dengan respons positif dengan risperidone pada minggu ke delapan (23 dari 34 anak), manfaat yang didapat bertahan hingga enam bulan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa risperidone efektif dan dapat ditoleransi dengan baik untuk mengatasi tantrums, agresif atau perilaku mencederai diri pada anak dengan gangguan autisme. Periode yang singkat dari penelitian ini membatasi untuk mengambil kesimpulan mengenai efek samping seperti tardive dyskinesia.
Sumber : kalbe.co.id
Label:
Fakta Sains,
Farmasi,
Kesehatan,
Penyakit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
did not find what you were looking for? try "search article"
No comments:
Post a Comment